Mutiara Salaf
بسم الله الرحمن الرحيم
Mu'adz bin Jabal radhiyallahu ’anhu berkata,
“Pelajarilah ilmu, karena mempelajarinya karena Allah merupakan wujud ketakutan kepada-Nya,
• Mencarinya adalah ibadah,
• mengingatnya adalah tasbih,
• mengkajinya adalah jihad, 🔹mengajarkannya kepada orang yang belum mengetahui adalah shadaqah
• dan membiayai orang yang berilmu adalah taqarrub.
• Ilmu merupakan petunjuk yang halal dan yang haram,
• menara jalan para penghuni surga,
• teman pada saat takut,
• rekan saat sendirian,
• bukti pada saat lapang dan sempit,
• senjata saat menghadapi musuh dan
• hiasan di samping teman-teman.
Dengan ilmu Allah meninggikan beberapa kaum dan menjadikan mereka pelopor dalam kebaikan dan pemimpin yang jejaknya diikuti.
Perbuatan mereka ditiru dan pendapat mereka diandalkan.
Para malaikat menyukai perkumpulan mereka dan mengusap dengan sayap-sayapnya.
Siapa pun memintakan ampunan bagi mereka, termasuk pula ikan paus di lautan dan binatang buas di daratan.
Sebab ilmu merupakan kehidupan hati dari kebodohan dan pelita bagi penglihatan dari kegelapan.
Dengan ilmu seorang hamba bisa mencapai kedudukan yang paling baik dan derajat yang tinggi di dunia serta di akhirat.
Memikirkan ilmu menyerupai puasa dan mengkajinya menyerupai shalat malam.
Dengan ilmu, tali per-saudaraan dapat dijalin, dengan ilmu dapat diketahui mana yang halal dan mana yang haram.
Ilmu adalah imam amal dan amal mengikutinya. Orang-orang yang berbahagia diberi ilham ilmu dan orang-orang yang menderita tidak mendapatkannya.”
(Diriwayatkan Ath-Thabrany dan Ibnu AbdilBarr serta lain-lainnya)
Al-Imam Ahmad menyebutkan di dalam Kitab Zuhud, dari perkataan Luqman, bahwa dia berkata kepada anaknya,
“Wahai anakku, bergaulah dengan orang-orang yang berilmu dan berkumpulah bersama mereka, karena Allah menghidupkan hati dengan cahaya hikmah, sebagaimana Dia menghidupkan bumi dengan air hujan.”
-Madarijus Salikin, Ibnul Qoyyim Al-Jauziyyah
No comments for "Mutiara Salaf"
Post a Comment