Renungan Maulid Nabi Saw Untuk Keluarga
AkuIslam.ID - Alhamdulillah, setiap tahunnya kita selalu bertemu dengan Maulid Nabi Muhammad Saw. Gema maulid selalu bersahutan di mana-mana, sebagai wujud cinta kepada baginda Nabi. Lebih sempurna lagi moment maulid itu menjadi pengingat agar kita semakin meneladani akhlak Rasulullah Saw, salah satu akhlak dalam berkeluarga.
Setiap aspek kehidupan sudah ada contohnya dari baginda Rasulullah Saw. Seyogyanya, jika kita cinta kepada beliau, gerak laku kehidupan kita bercermin dari akhlak beliau. Termasuk dalam membina bahtera rumah tangga, di antaranya :
MELINDUNGI
Tertera dalam suatu riwayat bahwa tatkala saat di rumah, istri beliau Aisyah tengah berbicara agak keras kepada Rasulullah, tiba-tiba dari suatu arah, ayahnya (Abu Bakar) datang. Mendengar ini Abu Bakar tidak dapat mengendalikan emosi dan ia maju ke depan hendak memukul putrinya dan berkata, "Engkau ini berbicara seperti itu dihadapan Rasulullah?"
Rasulullah begitu melihat hal itu langsung menjadi penghalang di antara ayah dan putrinya dan menyelamatkan Aisyah dari hukuman yang diperkirakan akan menimpa.
Tatkala Abu Bakar telah pergi, maka Rasulullah sambil bercanda kepada Aisyah, "Lihat, hari ini bagaimana saya telah menyelamatkan engkau dari kemarahan ayah engkau?"
MAMPU BERSABAR
Terlukis dalam satu riwayat lagi, pada suatu ketika Rasulullah berkata kepada Aisyah, "Aisyah, saya mengenal betul akan kemarahanmu dan kegembiraanmu. Aisyah bertanya, 'Bagaimana bisa?' Rasulullah berkata, 'Apabila engkau senang kepada saya dalam ucapanmu engkau bersumpah dengan menyebut demi Tuhannya Muhammad, tetapi tatkala marah maka engkau berbicara dengan menyebut Tuhannya Ibrahim.' Aisyah berkata, 'Ya Rasulullah, memang itu benar, tetapi sudahlah saya hanya meninggalkan nama engkau di bibir saja (tetapi dari hati kecintaan kepada engkau tidak dapat hilang'."
Diriwayat lain diceritakan juga, "Suatu ketika, Rasulullah Saw pulang pada waktu pagi. Beliau pasti sangat lapar saat itu. Tetapi dilihatnya tidak ada apapun untuk sarapan, bahkan yang mentah pun tidak ada karena Aisyah belum ke pasar. Maka beliau bertanya, 'Belum ada sarapan ya Humaira?' Aisyah menjawab dengan agak serba salah, 'Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.' Rasulullah Saw lantas berkata, 'Jika begitu aku puasa saja hari ini,' tanpa sedikit pun tergambar raut kesal di muka beliau."
MEMBANTU ISTRI
Sebagai suami, Rasulullah Saw tidak asal perintah dan tidak hanya ingin dilayani. Tatkala di rumah, beliau bersuka ria membantu pekerjaan istrinya. Diriwayatkan, dari Aisyah Ra, "Ia bercerita bagaimana Rasul memuliakannya, 'Di rumah, kata Aisyah, Rasulullah melayani keperluan istrinya memasak, menyapu lantai, memerah susu, dan membersihkan pakaian'."
MEMULIAKAN
Baginda Rasul tahu bagaimana cara memuliakan keluarganya, khususnya istri. "Syafiyah binti Huyay mendatangi Rasulullah Saw sewaktu beliau beri'tikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Kemudian ia berbincang dengan beliau beberapa waktu. Ia berdiri untuk pulang. Rasulullah pun ikut berdiri mengantarkan Shafiyah pulang. Ketika Shafiyah dan Rasulullah sampai di depan pintu Ummu Salamah, dua orang Anshar lewat dan memberi salam kepada Rasulullah. Kepada dua orang Anshar itu beliau bersabda, 'Perhatikanlah baik-baik oleh kamu berdua, dia ini tidak lain Shafiyah binti Huyay'," (HR Al Baihaqi, Al Bukhari, Ibnu Hibban).
MEMAHAMI ANAK
Imam At Tirmizi meriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, "Saya melihat Rasulullah Saw sedang menyampaikan khutbah, maka datanglah Hasan dan Husain Ra yang mengenakan baju merah, berjalan, lalu terjatuh. Kemudian Rasulullah Saw turun dari mimbar dan mengambil keduanya dan meletakkan bersamanya. Kemudian beliau bersabda, 'Sesungguhnya harta dan anak-anakmu adalah cobaan. Aku melihat kekedua anak kecil itu berjalan dan terjatuh, maka tidaklah aku sabar, sehingga aku memotong pembicaraanku dan mengangkat keduanya'."
Subhanallah, itulah akhlak Rasulullah dalam keluarga.
Ilustrasi |
Setiap aspek kehidupan sudah ada contohnya dari baginda Rasulullah Saw. Seyogyanya, jika kita cinta kepada beliau, gerak laku kehidupan kita bercermin dari akhlak beliau. Termasuk dalam membina bahtera rumah tangga, di antaranya :
MELINDUNGI
Tertera dalam suatu riwayat bahwa tatkala saat di rumah, istri beliau Aisyah tengah berbicara agak keras kepada Rasulullah, tiba-tiba dari suatu arah, ayahnya (Abu Bakar) datang. Mendengar ini Abu Bakar tidak dapat mengendalikan emosi dan ia maju ke depan hendak memukul putrinya dan berkata, "Engkau ini berbicara seperti itu dihadapan Rasulullah?"
Rasulullah begitu melihat hal itu langsung menjadi penghalang di antara ayah dan putrinya dan menyelamatkan Aisyah dari hukuman yang diperkirakan akan menimpa.
Tatkala Abu Bakar telah pergi, maka Rasulullah sambil bercanda kepada Aisyah, "Lihat, hari ini bagaimana saya telah menyelamatkan engkau dari kemarahan ayah engkau?"
MAMPU BERSABAR
Terlukis dalam satu riwayat lagi, pada suatu ketika Rasulullah berkata kepada Aisyah, "Aisyah, saya mengenal betul akan kemarahanmu dan kegembiraanmu. Aisyah bertanya, 'Bagaimana bisa?' Rasulullah berkata, 'Apabila engkau senang kepada saya dalam ucapanmu engkau bersumpah dengan menyebut demi Tuhannya Muhammad, tetapi tatkala marah maka engkau berbicara dengan menyebut Tuhannya Ibrahim.' Aisyah berkata, 'Ya Rasulullah, memang itu benar, tetapi sudahlah saya hanya meninggalkan nama engkau di bibir saja (tetapi dari hati kecintaan kepada engkau tidak dapat hilang'."
Diriwayat lain diceritakan juga, "Suatu ketika, Rasulullah Saw pulang pada waktu pagi. Beliau pasti sangat lapar saat itu. Tetapi dilihatnya tidak ada apapun untuk sarapan, bahkan yang mentah pun tidak ada karena Aisyah belum ke pasar. Maka beliau bertanya, 'Belum ada sarapan ya Humaira?' Aisyah menjawab dengan agak serba salah, 'Belum ada apa-apa wahai Rasulullah.' Rasulullah Saw lantas berkata, 'Jika begitu aku puasa saja hari ini,' tanpa sedikit pun tergambar raut kesal di muka beliau."
MEMBANTU ISTRI
Sebagai suami, Rasulullah Saw tidak asal perintah dan tidak hanya ingin dilayani. Tatkala di rumah, beliau bersuka ria membantu pekerjaan istrinya. Diriwayatkan, dari Aisyah Ra, "Ia bercerita bagaimana Rasul memuliakannya, 'Di rumah, kata Aisyah, Rasulullah melayani keperluan istrinya memasak, menyapu lantai, memerah susu, dan membersihkan pakaian'."
MEMULIAKAN
Baginda Rasul tahu bagaimana cara memuliakan keluarganya, khususnya istri. "Syafiyah binti Huyay mendatangi Rasulullah Saw sewaktu beliau beri'tikaf di masjid pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadan. Kemudian ia berbincang dengan beliau beberapa waktu. Ia berdiri untuk pulang. Rasulullah pun ikut berdiri mengantarkan Shafiyah pulang. Ketika Shafiyah dan Rasulullah sampai di depan pintu Ummu Salamah, dua orang Anshar lewat dan memberi salam kepada Rasulullah. Kepada dua orang Anshar itu beliau bersabda, 'Perhatikanlah baik-baik oleh kamu berdua, dia ini tidak lain Shafiyah binti Huyay'," (HR Al Baihaqi, Al Bukhari, Ibnu Hibban).
MEMAHAMI ANAK
Imam At Tirmizi meriwayatkan dari Abdullah bin Buraidah dari ayahnya, "Saya melihat Rasulullah Saw sedang menyampaikan khutbah, maka datanglah Hasan dan Husain Ra yang mengenakan baju merah, berjalan, lalu terjatuh. Kemudian Rasulullah Saw turun dari mimbar dan mengambil keduanya dan meletakkan bersamanya. Kemudian beliau bersabda, 'Sesungguhnya harta dan anak-anakmu adalah cobaan. Aku melihat kekedua anak kecil itu berjalan dan terjatuh, maka tidaklah aku sabar, sehingga aku memotong pembicaraanku dan mengangkat keduanya'."
Subhanallah, itulah akhlak Rasulullah dalam keluarga.
No comments for "Renungan Maulid Nabi Saw Untuk Keluarga"
Post a Comment